Kewirausahaan Digital Cianjur
Seperti yang sebelumnya saya jelaskan tentang digital marketing, yaitu suatu usaha pemasaran suatu brand atau produk yang dilakukan di dunia digital/ dunia intenet.
Di Cianjur sendiri, kewirausahaan digital keberadaannya sangat diakui. Karena maraknya toko online shop membuat warga Cianjur sendiri memilih menggunakan digital. Sudah jelas akan adanya suatu persaingan. Oleh karena itu rata-rata memilih menggunak sosial media seperti, Facebook, Instagram dan lain-lain.
Tak hanya itu kewirausahaan digital di cianjur sendiri banyak pengaruhnya untuk warga cianjur. Diantaranya yaitu jadi terbukanya lapangan pekerjaan. Jadi banyak pula orang yang tidak menganggur dengan berjualan online.
Karena berjualan online (Online Shop) sangat mudah digunakan, hanya bermodal Handphone/Smartphone, kita tinggal memphoto suatu produk yang akan dijual terus mempostingnya di sosial media contohnya. Lalu bagaimana cara pedagang itu sendiri mempromosikan dagangannya.
Untuk pembeli juga sangat gampang, karena pembeli tinggal memberi tahu kepada penjual. Lalu biasanya pembeli disuruh untuk mentransfer sejumlah uang. Atau dengan sistem COD (Cash On Delivery).
Jadi si pembeli bertemu disuatu tempat dengan si penjual.
Atau dengan Delivery, jadi si penjual mengantar barang yang akan dibeli oleh si pembeli ke rumah atau ke alamat yang ingin di tuju.
Jadi, Kewirausahaan Digital ini sangat berguna, teruma di Cianjur sendiri.
Buat para pembaca Blog saya, semoga ini bermanfaat, apalagi untuk warga cianjur sendiri. Semoga ini bisa menginspirasi untuk kalian yang membaca blog saya.
Semoga juga kewirausahaan digital semakin banyak yang menggunakan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat cianjur.
Di bawah ini, saya akan memberikan sedikit tentang wirausaha digital.
Wirausaha Digital
Populasi wirausaha penting, karena merekalah yang mampu melihat peluang, mengembangkan, dan menciptakan bisnis baru. Alhasil tercipta lapangan kerja dan tumbuhnya perekonomian negara. Terlebih di zaman digital, nyaris tak ada kendala untuk memulai bisnis. Modalnya hanya kreatifitas dan keberanian. Siapapun bisa membuka gerai online, tanpa harus membuka toko fisik terlebih dulu. Makanan, minuman, aplikasi, jasa, apa saja,dsb. Demikian juga promosi dan pemasaran lebih mudah dan cepat dilakukan lewat media sosial.
Di lain sisi, kalangan muda yang melek internet tidak ragu untuk belanja lewat internet. Konsumen pun bisa membandingkan harga barang yang hendak dibeli dan menilai dari pelanggan yang telah bertransaksi sebelumnya. Akibatnya, belanja online makin meningkat setiap tahun. Persaingan juga menjadi lebih terbuka dan adil. Bahkan gerai tradisional tak mau ketinggalan. Mereka melangkah dengan membuka toko online.
Fenomena di atas mendorong pesatnya pertumbuhan wirausaha di tanah air. Kementerian Koperasi dan UKM telah merilis rasio wirausaha tahun 2016 di tanah air mencapai 3,1% meningkat dari rasio sebelumnya 1,67%. Artinya, rasio kewirausahaan Indonesia sudah melampui batas minimal rasio kewirausahaan sebuah negara, yakni 2%.
“Dalam kurun waktu dua tahun dapat dicapai rasio kewirausahaan 3,1% mudah-mudahan tahun depan naik menjadi 4%. Kita malu dengan penduduk Indonesia 250 juta orang, tapi jumlah kewirausahaan masih kecil. Kita ingin rasionya paling tidak sama dengan Malaysia yang mencapai 5%, tidak perlu seperti Jepang dan Amerika Serikat yang sudah mencapai lebih dari 10%,” kata Menteri Puspayoga saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM KUKM, di Denpasar, Bali, Selasa (21/3/2017).
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menargetkan rasio wirausaha di Indonesia mencapai 4% pada awal 2017. Target itu diharapkan akan tercapai dengan kerjasama semua pihak, pemerintah pusat, pemda, kampus dan mahasiswa, BUMN dan pihak lainnya.
Target 4% tersebut sangat mungkin dicapai jika ada kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kampus, serta pihak lain. Mahasiswa dan kampus merupakan sasaran yang paling potensial untuk menumbuhkan kewirausahaan.
Rasio wirausaha yang baru dilansir dihitung berdasarkan data jumlah pelaku usaha yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Sensus Ekonomi Penduduk 2016. Data BPS menyebutkan jumlah pelaku usaha bidang non pertanian sebanyak 26,7 juta orang, dengan perincian jumlah penduduk yang usahanya tidak menetap sebanyak 18,9 juta dan yang usahanya menetap 7,8 juta.
Dengan jumlah penduduk Indonesia 252 juta jiwa, dari data BPS tersebut dapat dihitung rasio wirausaha Indonesia mencapai 3,1%. Data BPS juga menunjukkan terjadi peningkatan kelas pelaku usaha dari pemula menjadi usaha mikro naik 12%, pelaku mikro ke usaha kecil naik 9% sedangkan dari pelaku usaha kecil ke menengah sekitar 1%.
Sumber : https://kominfo.go.id/content/detail/9503/peluang-besar-jadi-pengusaha-di-era-digital/0/berita
https://digitaloyasumicianjur.blogspot.co.id/2017/10/kewirausahaan-digital-di-cianjur.html
Tags :
#materi kewirausahaan
#contoh kewirausahaan
#digital meaning
#definition of digital technology
#cianjur jawa barat
#cianjur peta
#definisi digital
#istilah digital
Article Related Post :
materi kewirausahaan
contoh kewirausahaan
digital meaning
definition of digital technology
cianjur jawa barat
cianjur peta
definisi digital
istilah digital
ConversionConversion EmoticonEmoticon